Pages - Menu

Rabu, 13 September 2017

Laporan Pengaruh Air Perendaman terhadap Perkecambahan Biji Kedelai



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
            Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas Biologi dalam hal metode ilmiah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Tyastin Anggraeni, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi atas bimbingan dan pengarahannya dalam menyusun laporan ini, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


                                                            Majenang, September 2014
                                                                                                            Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................................ ii

BAB I             : PENDAHULUAN............................................................................................... 1
BAB II                        : TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 2
BAB III          : METODE PENELITIAN.................................................................................... 3
BAB IV          : DATA DAN PEMBAHASAN............................................................................ 5
BAB V            : KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 7
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 8



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible yaitu tidak dapat balik kebentuk semula. Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar.
Pertumbuhan tanaman tidak lepas dari faktor luar yang berupa suhu. Suhu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman tertentu yang akan tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas, ada yang tumbuh baik ditempat bersuhu lembab (sedang), dan ada juga yang tumbuh baik ditempat yang bersuhu dingin. Namun, tanaman yang berada di iklim tropis seperti di Indonesia ini akan tumbuh baik ditempat yang bersuhu lembab.


B.     RUMUSAN MASALAH

Adakah pengaruh suhu air perendaman terhadap perkecambahan biji kedelai ?


C.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut.
1.     Mengetahui pengaruh suhu air perendaman terhadap perkecambahan biji kedelai
2.     Memahami proses perkecambahan biji kedelai secara periodik


D.    MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian adalah kita memperoleh pengetahuan dalam penanaman biji kedelai, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penanaman yang menyebabkan kerugian. Jika kita dapat mengolah dan membudidayakannya dengan baik, maka akan memperoleh keuntungan yang besar.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    LANDASAN TEORI

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula . Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju ke kedewasaan . Perkecambahan adalah munculnya plumula ( tanaman kecil dari dalam biji ).
Biasanya , kecambah akan cepat berkembang apabila suhunya sedikit lembab, hal ini suhu sangat menentukan factor perkecambahan kedelai. Suhu tentunya sangat berpengaruh untuk pertumbuhan suatu tanaman , karena untuk aktivitas enzim dalam proses biokimia dalam sel tumbuhan . Suhu optimum tumbuhan bervariasi tergantung jenis tumbuhannya.
Selain mengatur kadar enzim, suhu juga ada hubungannya dengan absorbsi garam mineral dalam tanah. Semakin tinggi suhu perendaman yang digunakan sampai batas tertentu akan semakin meningkatkan viabilitas benih, pertumbuhan dan hasilnya.
Peranan peningkatan suhu adalah untuk pematokan dormansi, sedangkan lama perendaman benih untuk mengoptimalkan imbibisi air dalam benih sehingga bisa memacu perkecambahan.

B.     HIPOTESIS
Tinggi rendahnya suhu perendaman akan berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan. Semakin tinggi suhu perendaman, semakin cepat pula perkecambahan itu terjadi.






























BAB III
METODE PENELITIAN


A.    JENIS PENELITIAN, VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
1.      JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah eksperimen karena kami menggunakan suatu pembanding dan beberapa variabel diantaranya variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat.

2.      VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
a.       Variabel Bebas : Suhu perendaman biji kedelai
Definisi operasional: Suhu air perendaman diukur dengan thermometer untuk
setiap tempat perendaman .
b.      Variabel Kontrol : Jumlah kedelai,volume dan jenis air
c.       Variabel Terikat : Tinggi tanaman kedelai.
Definisi operasional: Tinggi tanaman kedelai dengan interval pengamatan 1 hari.


B.     INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN)
       I.            Alat-alat yang digunakan        :
a.          Termometer,
b.         sendok
    II.            Bahan yang digunakan yaitu  :
a.          8aqua gelas
b.         Penggaris
c.          20 biji kedelai
d.         Air
e.          Kertas
f.          Tanah
g.         Label


C.    PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN (LANGKAH KERJA)
Langkah kerja adalah sebagai berikut.
1.      Menyiapkan semua bahan.
2.      Memasukkan air dingin dengan suhu 0°C ke aqua pertama. Dengan mengukur menggunakan termometer, masukkan air hangat dengan suhu 20°C ke aqua kedua, air hangat dengan suhu 40°C ke aqua ketiga, dan airpanas dengan suhu 60°C ke aqua keempat.
3.      Memberi label pada setiap aqua gelas, dengan aqua pertama berlabel 0 , aqua kedua berlabel 20 , aqua ketiga berlabel 40 , dan aqua keempat berlabel 60 .
4.      Masukkan biji-biji masing – masing 5 ke setiap aqua gelas.
5.      Rendam biji tersebut selama 30 menit.
6.      Melubangi keempat aqua gelas sisanya dan masukkan tanah ke dalamnya, kemudian berilah label pada setiap aqua gelas. Yaitu : 0°C, 20°C, 40°C dan 60°C
7.      Masukan biji yang telah direndam kedalam aqua gelas yang telah diberi tanah sesuai dengan nilai suhunya.
8.      Simpan di dalam ruangan agar kecambah dapat tumbuh.
9.      Lakukan pengamatan pertumbuhan kecambah selama 4 hari berikutnya dengan mengukur salah satu kecambah di setiap aqua gelas yang tumbuh paling baik.
10.  Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.

D.    JADWAL PENELITIAN

No
Nama Kegiatan
Minggu I
1234567
Minggu II
1234567
Minggu III
1234567
Minggu IV
1234567
Minggu V
1234567
1.
Menyusun Proposal
xxxxxx




2.
Menyiapkan alat dan bahan

xx



3.
Melakukan penelitian


xxxx


4.
Analisis data



xxx

5.
Menulis laporan penelitian




xxxxxx

































BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.    DESKRIPSI DATA
            TABEL DATA

Suhu Perendaman
Air
Tinggi Tunas Biji Kedelai
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
0
1 cm
4 cm
8 cm
15 cm
20
1,5 cm
5 cm
9 cm
16 cm
40
2 cm
6 cm
10 cm
17cm
60
-
1 cm
2,5 cm
10 cm

GRAFIK


B.     PEMBAHASAN ( ANALISA DATA)

Setelah kami melakukan percobaan , ternyata biji yang direndam dalam air bersuhu 40 lebih cepat tumbuh daripada yang direndam dalam suhu 0 , 20 ,dan 60 . Penyebabnya karena proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang tingi dengan catatan kurang dari 60°C. Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif.
                 Perlakuan suhu perendaman tidak berpengaruh terhadap berat kedelai, hal ini diduga disebabkan karena perendaman pada air panas berfungsi untuk pematahan dormansi benihnya dan membuat kulit benih menjadi lebih permeable untuk mempercepat pertumbuhan bagian kecambah seperti plumula dan radikula , yang kemudian berfungsi secara optimal dalam penyerapan air dan unsur hara tanah serta penyerapan cahaya yang maksimal.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan kami, diperoleh kesimpulan bahwa biji kedelai yang direndam dalam air yang bersuhu tinggi akan lebih cepat tumbuh, dengan catatan suhu air harus di bawah 60°C.

B.     SARAN
Dengan terselesainya laporan ini, penulis berharap agar penyusunannya dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pera petani pada khususnya. Penulis sangat berharap pembaca setalah membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kedelai sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang terkandung di dalam kedelai ini, penulis beharap generasi muda dapat memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi intelektulanya.
































DAFTAR PUSTAKA

o   D.A. Pratiwi, dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.
o   Irnaningtyas. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.



























LAMPIRAN
PERSIAPAN
           



















A.       HASIL PENGAMATAN HARI PERTAMA

20°C : Tinggi kecambah
1,5 cm
0°C : Tinggi kecambah
1 cm



40°C : Tinggi kecambah
2 cm







B.        HASIL PENGAMATAN HARI KEDUA

20°C : Tinggi kecambah
5 cm
0°C : Tinggi kecambah
4 cm



60°C : Tinggi kecambah
1 cm
40°C : Tinggi kecambah
6 cm
          





C.        HASIL PENGAMATAN HARI KETIGA

20°C : Tinggi kecambah
9 cm
0°C : Tinggi kecambah
8 cm
           


60°C : Tinggi tanaman
2,5 cm
40°C : Tinggi kecambah
10 cm
           




D.            HASIL PENGAMATAN HARI KEEMPAT

20°C : Tinggi kecambah
16 cm
0°C : Tinggi kecambah
15 cm
          


60°C : Tinggi kecambah
10 cm
40°C : Tinggi kecambah
17 cm