KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan penelitian ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Laporan ini disusun
untuk melengkapi tugas Biologi dalam hal metode ilmiah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada Ibu Tyastin Anggraeni, S.Pd.
selaku guru mata pelajaran Biologi atas
bimbingan dan pengarahannya dalam menyusun laporan ini, serta
rekan-rekan dan semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun
penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga laporan ini memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Majenang,
September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................
i
Daftar Isi........................................................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................
1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................
2
BAB III : METODE PENELITIAN....................................................................................
3
BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN............................................................................
5
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................................................
7
LAMPIRAN
..................................................................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan. Tumbuhan tumbuh
dari kecil menjadi besar dan kemudian menjadi satu individu yang mempunyai
akar, batang dan daun. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible yaitu tidak dapat balik
kebentuk semula. Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan
faktor luar.
Pertumbuhan tanaman tidak lepas dari faktor luar yang berupa
suhu. Suhu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman tertentu yang akan
tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas, ada yang tumbuh baik ditempat bersuhu
lembab (sedang), dan ada juga yang tumbuh baik ditempat yang bersuhu dingin.
Namun, tanaman yang berada di iklim tropis seperti di Indonesia ini akan tumbuh
baik ditempat yang bersuhu lembab.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh suhu air perendaman terhadap perkecambahan
biji kedelai ?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
penelitian adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh suhu air
perendaman terhadap perkecambahan biji kedelai
2. Memahami proses perkecambahan biji
kedelai secara periodik
D.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat
penelitian adalah kita memperoleh pengetahuan dalam penanaman biji kedelai,
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penanaman yang menyebabkan
kerugian. Jika kita dapat mengolah dan membudidayakannya dengan baik, maka akan
memperoleh keuntungan yang besar.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
LANDASAN TEORI
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula . Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis
menuju ke kedewasaan . Perkecambahan adalah munculnya plumula ( tanaman kecil
dari dalam biji ).
Biasanya , kecambah akan cepat berkembang apabila suhunya
sedikit lembab, hal ini suhu sangat menentukan factor perkecambahan kedelai.
Suhu tentunya sangat berpengaruh untuk pertumbuhan suatu tanaman , karena untuk
aktivitas enzim dalam proses biokimia dalam sel tumbuhan . Suhu optimum
tumbuhan bervariasi tergantung jenis tumbuhannya.
Selain mengatur kadar enzim, suhu juga ada hubungannya
dengan absorbsi garam mineral dalam tanah. Semakin tinggi suhu perendaman yang
digunakan sampai batas tertentu akan semakin meningkatkan viabilitas benih,
pertumbuhan dan hasilnya.
Peranan peningkatan suhu adalah untuk pematokan dormansi,
sedangkan lama perendaman benih untuk mengoptimalkan imbibisi air dalam benih
sehingga bisa memacu perkecambahan.
B.
HIPOTESIS
Tinggi rendahnya suhu perendaman akan berpengaruh
terhadap kecepatan perkecambahan. Semakin tinggi suhu perendaman, semakin cepat
pula perkecambahan itu terjadi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
JENIS PENELITIAN, VARIABEL DAN DEFINISI
OPERASIONAL
1. JENIS PENELITIAN
Jenis
penelitian yang kami gunakan adalah eksperimen karena kami menggunakan suatu
pembanding dan beberapa variabel diantaranya variabel kontrol, variabel bebas,
dan variabel terikat.
2. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
a.
Variabel Bebas : Suhu perendaman
biji kedelai
Definisi
operasional: Suhu air perendaman diukur dengan thermometer untuk
setiap
tempat perendaman .
b.
Variabel Kontrol : Jumlah kedelai,volume dan jenis air
c.
Variabel Terikat : Tinggi tanaman
kedelai.
Definisi
operasional: Tinggi tanaman kedelai dengan interval pengamatan 1 hari.
B.
INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN)
I.
Alat-alat yang digunakan :
a.
Termometer,
b.
sendok
II.
Bahan yang digunakan yaitu :
a.
8aqua gelas
b.
Penggaris
c.
20 biji kedelai
d.
Air
e.
Kertas
f.
Tanah
g.
Label
C.
PROSEDUR
PELAKSANAAN PENELITIAN (LANGKAH KERJA)
Langkah kerja adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan semua bahan.
2.
Memasukkan air dingin dengan suhu 0°C ke aqua pertama. Dengan mengukur menggunakan
termometer, masukkan
air hangat dengan suhu 20°C ke aqua kedua, air hangat dengan
suhu 40°C ke aqua ketiga, dan airpanas dengan suhu 60°C ke aqua keempat.
3.
Memberi label pada setiap aqua gelas, dengan aqua pertama
berlabel 0
,
aqua kedua berlabel 20
,
aqua ketiga berlabel 40
,
dan aqua keempat berlabel 60
.
4.
Masukkan biji-biji masing – masing 5 ke setiap aqua gelas.
5.
Rendam biji tersebut selama 30 menit.
6.
Melubangi
keempat aqua
gelas sisanya dan masukkan tanah ke dalamnya,
kemudian berilah label pada setiap aqua gelas. Yaitu : 0°C, 20°C, 40°C dan 60°C
7.
Masukan
biji yang telah direndam kedalam aqua gelas yang telah diberi tanah sesuai dengan nilai suhunya.
8.
Simpan di dalam
ruangan agar kecambah dapat tumbuh.
9.
Lakukan
pengamatan pertumbuhan kecambah selama 4 hari berikutnya dengan mengukur salah
satu kecambah di setiap aqua gelas yang tumbuh paling baik.
10. Catat hasil pengamatan dalam bentuk
tabel.
D.
JADWAL PENELITIAN
No
|
Nama Kegiatan
|
Minggu I
1234567
|
Minggu II
1234567
|
Minggu III
1234567
|
Minggu IV
1234567
|
Minggu V
1234567
|
1.
|
Menyusun
Proposal
|
xxxxxx
|
||||
2.
|
Menyiapkan
alat dan bahan
|
xx
|
||||
3.
|
Melakukan
penelitian
|
xxxx
|
||||
4.
|
Analisis data
|
xxx
|
||||
5.
|
Menulis
laporan penelitian
|
xxxxxx
|
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.
DESKRIPSI DATA
TABEL DATA
Suhu Perendaman
Air
|
Tinggi Tunas Biji Kedelai
|
|||
Hari ke-1
|
Hari ke-2
|
Hari ke-3
|
Hari ke-4
|
|
0
|
1 cm
|
4 cm
|
8 cm
|
15 cm
|
20
|
1,5 cm
|
5 cm
|
9 cm
|
16 cm
|
40
|
2 cm
|
6 cm
|
10 cm
|
17cm
|
60
|
-
|
1 cm
|
2,5 cm
|
10 cm
|
GRAFIK
B. PEMBAHASAN ( ANALISA
DATA)
Setelah kami melakukan percobaan , ternyata biji yang
direndam dalam air bersuhu 40
lebih
cepat tumbuh daripada yang direndam dalam suhu 0
,
20
,dan
60
.
Penyebabnya karena proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang tingi
dengan catatan kurang dari 60°C. Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan
pertumbuhan vegetatif.
Perlakuan suhu perendaman tidak berpengaruh terhadap berat kedelai, hal
ini diduga disebabkan karena perendaman pada air panas berfungsi untuk
pematahan dormansi benihnya dan membuat kulit benih menjadi lebih permeable
untuk mempercepat pertumbuhan bagian kecambah seperti plumula dan radikula ,
yang kemudian berfungsi secara optimal dalam penyerapan air dan unsur hara
tanah serta penyerapan cahaya yang maksimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan kami, diperoleh kesimpulan
bahwa biji kedelai yang direndam dalam air yang bersuhu tinggi akan lebih cepat
tumbuh, dengan catatan suhu air harus di bawah 60°C.
B.
SARAN
Dengan terselesainya laporan ini, penulis berharap agar penyusunannya dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan pera petani pada khususnya. Penulis sangat berharap pembaca setalah
membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kedelai
sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya
gizi yang terkandung di dalam kedelai ini, penulis beharap generasi muda dapat
memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan
potensi intelektulanya.
DAFTAR PUSTAKA
o
D.A. Pratiwi,
dkk. 2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.
o
Irnaningtyas.
2014. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN
PERSIAPAN
A.
HASIL PENGAMATAN
HARI PERTAMA
20°C : Tinggi
kecambah
1,5 cm
|
0°C : Tinggi
kecambah
1 cm
|
40°C : Tinggi
kecambah
2 cm
|
B.
HASIL PENGAMATAN
HARI KEDUA
20°C : Tinggi
kecambah
5 cm
|
0°C : Tinggi
kecambah
4 cm
|
60°C : Tinggi
kecambah
1 cm
|
40°C : Tinggi
kecambah
6 cm
|
C.
HASIL PENGAMATAN
HARI KETIGA
20°C : Tinggi
kecambah
9 cm
|
0°C : Tinggi
kecambah
8 cm
|
60°C : Tinggi
tanaman
2,5 cm
|
40°C : Tinggi kecambah
10 cm
|
D.
HASIL PENGAMATAN
HARI KEEMPAT
20°C : Tinggi
kecambah
16 cm
|
0°C : Tinggi
kecambah
15 cm
|
60°C : Tinggi
kecambah
10 cm
|
40°C : Tinggi
kecambah
17 cm
|